Hiperaktif di Sosial Media, apakah itu baik ?
Menjadi seorang yang Hiperaktif sesungguhnya tidak terlalu baik, mengingat setiap orang kadang tidak suka dengan orang yang sangat Hiperaktif, baik di Sosial Media maupun Dunia Sosial Nyata. Sebelum kita ulas Apakah Hiperaktif di Sosial Media itu baik atau buruk, seharusnya kita Pelajari dulu apa itu Hiperaktif.
Apa itu Hiperaktif ?
Hiperaktif sendiri Merupakan bagian Awal dari ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder). Biasanya Hiperaktif dapat dialami anak Kecil, tetapi juga dapat dialami Oleh Orang Dewasa pula. Secara harfiah, Hiperaktif sendiri adalah sebuah kejadian dimana seseorang terlalu aktif dalam mengerjakan sesuatu atau terlalu aktif dalam Beraktivitas. Biasanya Hiperaktivitas tersebut sesungguhnya tidak terlalu baik untuk beberapa orang, karena jika mereka mulai merasa overheat dalam Melakukan Aktivitas dan Melakukan Komunikasi sesama, kemungkinan akan Terjadi Penyimpangan Sosial yang menjadi faktor kalau Misalnya orang tersebut dianggap “Tidak Memiliki Tata Krama", padahal dia memiliki Tata Krama, meski menggunakan Versi nya sendiri. Penyimpangan Sosial tersebut diakibatkan oleh Penderita Hiperaktif yang terlalu aktif dan Jarang sekali merasa Peka dengan Perasaan Orang lain. Kemungkinan Hiperaktif tidak sepenuhnya menyebabkan Penyimpangan Sosial, karena sesungguhnya Penyimpangan Sosial terjadi ketika orang susah dalam melakukan Komunikasi satu sama lain, dan juga biasanya setiap kita berkomunikasi, orang tersebut mencoba cara bersosial yang berbeda. Contohnya, dia kadang selalu berbicara random bahasa atau melakukan sikap yang tidak normal. Orang akan menganggap jika itu tidak memiliki Tata Krama, padahal setiap orang memiliki Tata Krama (meski cara Ber-tata Krama yang berbeda dengan Orang lain).
Penyimpangan Sosial ? Apa Hubungannya ?
Penyimpangan Sosial tersebut ada hubungannya dengan Orang yang mengalami Hiperaktif. Yaitu jika seseorang sudah overheat dalam bergaul tetapi tidak ada yang menanggapi atau orang tidak ada yang mau mendengarkan apa katanya, atau jarang sekali memberikan tanggapan, biasanya akan terjadi Penyimpangan-penyimpangan dalam bergaul atau cara Berkomunikasi. Mengapa hal itu terjadi ? Hal itu terjadi dikarenakan orang Hiperaktif ingin sekali mereka bergaul normal dan ingin sekali setiap ada Forum yang orang Hiperaktif itu buat, selalu ada jawaban.
Sebenarnya dilihat dulu dari Komunitas, karena ada yang mau menerima anda yang Hiperaktif atau tidak bisa dilihat dari cara tanggapan Mereka. Contohnya saat Di Discord, jika anda ingin masuk sebuah server tetapi pemilik sangat tidak mau dia masuk kembali (mau menggunakan akun baru/akun kerjapun), kemungkinan dia melakukan Kick User atau Banned User. Kemungkinan karena dulunya dia membuat Penyimpangan Sosial di tempatnya dahulu, atau melanggar rules.
Bagaimana menindaklanjuti orang dengan Penyimpangan Sosial akibat Hiperaktif tetapi tidak ada Responsif dari Orang lain ?
Untuk menindaklanjuti nya, yang Anda perlukan hanya meninggalkan Komunitas yang dimana Pendapat anda jarang Sekali didengar, dan memasuki Komunitas yang dimana anda dapat melakukan Aktivitas anda dan Mengurangi bahkan Menghilangkan Sifat dari Penyimpangan Sosial anda. Karena dengan itu, anda bisa membagikan aspirasi atau ilmu pengetahuan dengan baik di Sosial Media atau di Platform Forum tanpa harus Melakukan Penyimpangan Sosial yang akan membuat orang-orang akan terdistraksi melihat anda yang terlalu aktif, saking jarang ditanggapi nya sampai melakukan Penyimpangan Sosial.
Hal itu bisa dicontoh dari cerita singkat dibawah.
“Pada sebuah komunitas Online, ada seseorang yang selalu berbicara dan membuat Forum yang dimana ia meminta tanggapan, tetapi kadang dia jarang sekali mendapatkan tanggapan. Karena ia kesal dan tidak tahan lagi, ia kemudian melakukan Penyimpangan Sosial dengan melakukan sesuatu hal yang bisa membuat semua orang dalam Komunitas nya terdistraksi melihat apa yang ia lakukan, kemudian beberapa diantara orang akan ada yang membenci bahkan tidak suka dengan ia. Pada akhirnya, ia hanya membutuhkan wajah dan Komunitas baru untuk memperbaiki apa yang telah ia lakukan sebelumnya".
Jika anda menemukan komunitas baru, apa yang harus dilakukan ?
Yang anda perlukan hanya melakukan Aktivitas anda seperti biasanya, dan jika anda Masih Hiperaktif, cari dukungan dari orang yang mengalami hal yang sama dengan anda. Kemudian, biar anda tidak menanam bibit Penyimpangan Sosial kembali, cari Pembahasan yang saat ini sedang Ramai diperbincangkan dan buat Repository baru agar menarik orang lain melihat apa pendapat anda atau jajakan anda atas apa yang sedang saat ini dibahas. Jangan lupa untuk membatasi Jam Online anda atau mengurangi Interaksi anda di Dunia Maya jika Anda selalu membuat Thread baru tetapi tidak ada yang merespon.
Jadi Intinya, Hiperaktif di Sosial Media itu Baik atau Buruk ?
Intinya, jika anda yang Hiperaktif dalam menggunakan Sosial Media itu ada baik dan ada buruknya. Baiknya, anda bisa mencari teman baru dan mencari sesama Hiperaktif yang mengalami hal yang sama dengan anda. Buruknya, orang yang sudah terlanjur tidak menyukai anda, akan menghindari interaksi dengan anda dan menganggap anda itu adalah “Malware” atau “Intruder” oleh orang yang tidak suka pada anda.
Penutup
Demikian pembahasan apa Hiperaktif di Sosial Media baik atau buruk. Anda sekarang dapat mengetahui apa yang harus anda lakukan setelah membaca artikel ini dan belajar tentang bagaimana menindaklanjuti hingga bagaimana jika anda menemukan Komunitas baru. Jika anda adalah Orang Hiperaktif, anda bisa berbagi cerita di Responsif/Komentar dibawah, sudah pasti akan saya baca dan mencoba membalas Responsif anda. Sekian dan Terima kasih, Sampai Jumpa di Artikel selanjutnya.
Sumber Artikel
- Beberapa gambar dari Unsplash dan Google
- Catatan Pribadi Penulis
- Hasil Riset atas apa yang Penulis alami