Mengenali ADHD dan Autisme

Nao Megumi
7 min readOct 10, 2021

--

Kata ADHD

Untuk kalian sebelumnya yang pernah lihat orang yang terlalu aktif di bidang yang dia sukai atau kadang suka menemukan orang yang sering berbicara sendiri, atau juga pernah Melihat sikap orang lain yang annoying karena berbeda perspektif ? Kali ini saya akan menjabarkan apa itu ADHD dan Autisme. Sebelum baca artikel ini, alangkah baiknya anda harus dalam keadaan tenang, karena artikel ini mungkin akan membuat anda menangis untuk anda yang mengalaminya atau anda akan mengingat masa lalu yang mungkin anda rasakan baik atau buruk, dan juga jangan lupa bagi pengguna Medium untuk mendukung saya dengan Follow Medium saya untuk mendapatkan artikel terbaru.

Apa itu ADHD ?

Seorang anak yang terlihat emosional, yang menjadi bagian dari ADHD

ADHD atau Attention Decifit Hyperactivity Discorder merupakan penyakit mental yang menyebabkan seseorang sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga akan berdampak untuk hidup seseorang, baik prestasi, cara berkomunikasi, bergaul, dan juga aspek lainnya yang akan membuat perbedaan antara orang normal dengan orang penderita ADHD.

ADHD sebenarnya dihidap oleh anak berumur PAUD (3 hingga 6 tahun) dan Anak berumur SD (6 hingga 12 tahun). Tetapi, ADHD juga berlaku untuk Anak Remaja (12 hingga 17 tahun) dan Dewasa (18 tahun seterusnya). Penyebab utama ADHD sebenarnya masih belum dapat diketahui dengan pasti. Tetapi, kondisi ini diduga terpengaruh oleh Faktor Genetika dan Faktor Lingkungan.

Gejala ADHD

Gejala ADHD sudah terlihat sejak Umur PAUD, dan akan berubah konteks dari si penderita seiring dengan naik terus umurnya. Tapi, untuk beberapa penderita, ADHD ada yang baru terasa sejak masuk Umur Remaja atau Dewasa. Orang normal biasanya kadang susah memusatkan perhatian atau bersikap impulsif sekali-kali atau jarang terjadi. Sementara penderita ADHD sering mengalami dan sangat parah, hingga memengaruhi prestasi di Pusat Pendidikan (Sekolah, Perguruan Tinggi, Kursus, dll) serta akan menghambat interaksi sosialnya dengan orang lain. Beberapa ada yang hanya mengalami beberap gejala, ada juga yang mengalami semua gejala.

a. Sulit memusatkan perhatian

Gejala ini berupa kesulitan untuk memperhatikan arahan dari orang lain, Contohnya :

  1. Tidak fokus mengerjakan sesuatu
  2. Perhatiannya mudah teralihkan (distraktif)
  3. Sering dilihat tidak mendengarkan pembicaraan/arahan, bahkan ketika diajak bicara langsung
  4. Tidak memperhatikan hal-hal detail
  5. Selalu Ceroboh
  6. Sulit mengatur tugas dan aktivitas yang dijalani
  7. Sulit mengikuti instruksi dalam mengerjakan sesuatu
  8. Sering kehilangan barang-barang yang sering digunakan
  9. Tidak menyukai aktivitas yang memusatkan perhatian, seperti menghindari event-event hobi atau memilih untuk menyendiri

Jika gejala ini tidak disertakan dengan gejala berperilaku Hiperaktif, artinya penderita mengalami ADHD inatentif.

b. Berperilaku Hiperaktif dan Impulsif

Contoh gejala yang dibuktikan dari Berperilaku Hiperaktif dan Impulsif adalah :

  1. Sulit untuk diam dan senang untuk bergerak di bukan waktu yang tepat
  2. Kebiasaan menggerakan bagian tubuh, terutama tangan dan kaki saat duduk
  3. Sulit melakukan aktivitas dengan tenang dan selalu serius
  4. Berlari-lari atau memanjat sesuatu di bukan waktu yang tepat
  5. Selalu memotong pembicaraan orang lain
  6. Berbicara terlalu banyak hingga sering menuliskannya di catatan pribadi
  7. Sering mengganggu aktivitas yang dilakukan orang lain
  8. Tidak dapat diam dan selalu bergerak
  9. Sangat antusias terhadap hal-hal yang menjadi hobi nya baik di dunia nyata maupun dunia maya (Social Media, Forum Internet, dll)
  10. Ingin sekali menjadi terkenal padahal dirinya belum memiliki aspek untuk menjadi orang terkenal

c. Gejala ADHD lainnya

Gejala ADHD lainnya yang dimaksud adalah gejala yang dideritai Orang Dewasa karena berpengalaman dengan ADHD di masa kecilnya. Gejala Hiperaktif kadang akan berkurang seiring bertambahnya usia, ada juga yang akan mengalaminya seumur hidup. Kebalikannya, gejala sulit memusatkan perhatian akan bertambah parah seiring usia makin naik.

Penderita ADHD akan mengalami masalah dalam pendidikan maupun pekerjaan, antara lain akibat kesulitan menentukan prioritas dan memusatkan perhatian. Penderita ADHD juga akan mengalami kesusahan dalam Berteman dan Mencari Pasangan, karena cenderung mudah emosi dan bersikap berbeda dengan orang normal, terkecuali jika berteman atau berpasangan dengan sesama penderita ADHD yang dimana mereka akan mengerti satu sama lain dan saling menceritakan pengalamannya masing-masing.

Penyebab ADHD

Sebenarnya, penyebab ADHD bisa dibilang misterius atau rahasia tuhan, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa ADHD dapat terjadi sebagai akibat dari faktor-faktor tertentu, yaitu

  1. Keturunan atau Genetika, seperti memiliki orang tua atau saudara kandung dengan ADHD atau menderita gangguan mental lainnya
  2. Kelahiran Prematur, yaitu lahir sebelum usia kehamilan 8.5 bulan
  3. Mengalami Brain Injury sejak dini, baik dalam kandungan maupun telah lahir, atau telah menginjak usia Balita (0 hingga 3 tahun) atau usia PAUD (3 hingga 6 tahun)
  4. Ibu menggunakan NARKOTIKA, mengonsumsi Hard Drink/Liquor, atau Merokok selama Kehamilan
  5. Ibu mengalami depresi selama kehamilan
  6. Tampilan racun dari lingkungan selama masa PAUD, seperti Paparan Timbal dari Cat Besi/Cat Kayu

Kapan Harus pergi ke Dokter Anak atau Psikolog ?

Jika anda atau anak anda merasakan gejala seperti diatas, segera konsultasikan ke Psikolog untuk Dewasa, dan Dokter Anak untuk Anak, baik secara Online menggunakan Layanan Dokter Online, maupun Memeriksanya ke Dokter secara langsung. Ceritakan kepada Dokter Anak atau Psikolog jika anda atau anak anda memiliki sikap atau cara berperilaku yang sangat Annoying atau berbeda dengan orang pada umumnya.

Apa itu Autisme ?

Seorang anak Autisme dan Kata AUTISM

Autisme adalah kelainan perkembangan saraf yang menyebabkan gangguan perilaku dan interaksi sosial. Autisme juga dianggap sebagai gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Hal ini karena gejala dan tingkat keparahannya bervariasi di setiap penderita. Gangguan yang termasuk ASD adalah sindrom Asperger, Pervasive Developmental Disorder\Not Otherwise Specified (PPD\NOS), Gangguan Autistik, dan Childhood Disintegrative Discorder (CDD).

Berdasarkan data dari WHO, Autisme terjadi pada 1 dari 160 anak di Seluruh Dunia, sementara di Indonesia Penderita Autisme masih belum jelas berapa nilai total penderitanya.

Penyebab Autisme

Penyebab Autisme sama seperti halnya ADHD, masih misterius atau rahasia tuhan. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko Seseorang menghidap Autisme, yaitu :

  1. Berjenis Kelamin Laki-Laki, jarang pada Kelamin Perempuan
  2. Memiliki Keluarga Riwayat Autisme
  3. Kelahiran Prematur, yaitu lahir sebelum usia kehamilan 9 bulan
  4. Memiliki kelainan Genetik atau Chromosom tertentu, Seperti Sindrom Fragile X dan Tuberous Sclerosis
  5. Dilahirkan dari Orang Tua yang berusia 40 tahun atau Berusia Menjelang Masa Tua
  6. Dilahirkan dari Ibu yang menggunakan NARKOTIKA, mengonsumsi Hard Drink/Liquor, atau Merokok selama Kehamilan

Perlu diketahui juga, Pemberian Vaksin Campak atau Vaksin lainnya yang berhubungan dengan Autisme adalah HOAX atau SALAH BESAR. Justru dengan vaksin, akan terlindung dari Penyakit.

Gejala Autisme

Gejala Autisme seringkali muncul di usia Balita (0 hingga 3 tahun), dan ada juga gejalanya baru terlihat saat Menginjak Dewasa (18 tahun seterusnya).

Penderita Autisme umumnya mengalami hambatan saat menjalani aktivitas sehari-hari, dengan gejala dan tingkat keparahan yang berbeda tiap penderita, berikut gejala yang biasanya muncul di kalangan penderita Autisme :

a. Gangguan Komunikasi dan Interaksi Sosial

Sebagian penderita mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain, baik saat masa kecil maupun masa Dewasa. Beberapa penderita mulai mahir terhadap cara bicara dalam bahasa Apapun, tetapi belum tentu Autisme nya akan hilang.

Gejala yang berhubungan dengan Gangguan Komunikasi dan Interaksi Sosial adalah sebagai berikut :

  1. Tidak merespon saat namanya dipanggil, meski pendengarannya normal
  2. Tidak pernah mengungkapkan emosi atau Tidak peka dengan perasaan orang lain
  3. Tidak bisa memulai atau meneruskan pembicaraan
  4. Sering mengulang kata, tetapi tidak memahami penggunaan kata tersebut
  5. Memiliki nada bicara yang tidak biasa, contohnya mengubah suaranya menjadi Suara Robot atau Suara Perempuan secara tidak disengaja atau disengaja
  6. Lebih senang menyendiri dan merasakan dunianya sendiri
  7. Sering melamun dan sering berbicara sendiri jika dalam keadaan sendirian
  8. Tidak memahami pertanyaan atau petunjuk sederhana
  9. Enggan berbagi, berbicara, atau bermain dengan orang main
  10. Menjadi orang yang tertutup dan menginspirasi dirinya seperti Rakyat di Korea Utara atau inspirasi lainnya yang membuatnya menjadi tertutup
  11. Menghindari kontak fisik dengan Orang lain

b. Gangguan Pola Perilaku

Penderita autisme memiliki pola perilaku, aktivitas, dan minat yang tidak biasa disukai orang lain, terbatas, dan dilakukan berulang-ulang. Beberapa gejala yang berkaitan dengan Gangguan tersebut adalah :

  1. Sensitif terhadap cayaha, sentuhan, atau suara tetapi tidak merespon rasa sakit
  2. Pola Aktivitas yang selalu sama dan Marah jika ada perubahan
  3. Kelainan pada Sikap Tubuh atau Pola Gerakan
  4. Gerakan repetitif atau berulang, seperti Senam tidak Jelas atau Menganggap Barang di sekitarnya adalah Obyektif yang dipikirkannya (Senjata, ataupun obyektif lainnya) dan memegang nya seperti memegang obyektif yang dianggapnya
  5. Memiliki Hobi yang sangat berbeda dengan orang lain tetapi jarang diminati orang lain, seperti menyukai Topik Militer, Topik Perang, dan lainnya
  6. Menyukai jenis Makanan yang kadang cenderung sama, seperti menyukai makanan bertekstur tertentu, baik pernah dimakan maupun belum pernah dimakan

c. Gejala Autisme Lainnya

Selain gejala diatas, Beberapa penderita Autisme juga mengalami Tunaganda dengan kondisi berbeda-beda, seperti

  1. ADHD
  2. Epilepsi
  3. Bipolar disorder
  4. Sindrom Tourette
  5. Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)
  6. Gangguan Kecemasan
  7. Depresi
  8. Introvert
  9. Gangguan Kepribadian Ganda (DID)
  10. Gangguan Depresi Pasca-Trauma (PTSD)
  11. Dan beberapa penyakit Mental Lainnya

Kapan Harus Ke Dokter Anak atau Psikolog ?

Segera ke Dokter Anak atau Psikolog jika mengalami :

  1. Mengalami kemampuan terbatas dalam berbicara
  2. Tidak memberi Respon Bahagia dengan senyum sejak Usia 6 Bulan atau Usia PAUD
  3. Tidak mengoceh hingga Usia menjelang 1 tahun
  4. Tidak pernah mengeluarkan suara atau meniru ekspresi wajah sampai usia 9 bulan setelah lahir
  5. Tidak pernah menangis sejak lahir atau menginjak umur beberapa bulan
  6. Tidak memberi gestur tubuh seperti melambaikan tangan sampai usia 1 tahun 2 bulan
  7. Tidak pernah mengatakan apapun hingga 1 tahun 4 bulan
  8. Tidak mau berinteraksi dengan orang lain (ke Psikolog)
  9. Sering marah atau mengamuk tidak jelas (ke Psikolog)
  10. Sering menyendiri dan berbicara sendiri (ke Psikolog)

Penutup

Dari artikel diatas, dapat disimpulkan bahwa ADHD dan Autisme bukan sembarangan penyakit Mental yang harus disepelekan, karena akan berdampak terhadap masa depan anda atau anak anda yang mengalaminya. Untuk saran, batasi penggunaan Social Media dan memanfaatkan kelebihan anda untuk melakukan hal yang berguna bagi semua Orang. Dan, jika anda bersikap yang membuat Annoying atau Membinggungkan orang lain, lebih baik anda mencari Komunitas yang cocok untuk anda agar penyakit anda tidak kambuh, karena jika mental telah sakit, maka pendirian diri pun akan runtuh jika sampai berakhir di Rumah Sakit Jiwa.

Jangan lupa untuk pembaca atau pengguna Medium untuk Follow saya dan Berkomentar jika anda memiliki Pendapat yang berbeda, Salam sehat selalu.

Jangan bersungkan untuk menghubungi saya jika anda membutuhkan teman curhat atau mencari teman yang dapat mengerti kondisi Anda, karena sesungguhnya saya selalu terbuka dengan orang lain.

--

--

Nao Megumi

My name is Nao Megumi, I'm Multi-patform Developer, Windows Insider, and others. This blog will provide Information about History, People, Mental Health, etc.